Monday, September 18, 2006

17 September 2006


Jadi teringat juga dengan 1 peristiwa penting. WISUDA…
Wisuda saya juga tidak kalah menyedihkannya dengan ujian comprehensive dan yudisium.
Saya harus melewatinya sendiri, lagi.

Tidak benar-benar sendirian sebetulnya…
Bapak-Ibu mendampingi saya di acara universitas, tapi itu pun duduk terpisah, dan beliau pulang duluan sebelum acara usai karena harus segera berangkat merias pengantin.
Praktis, saya pun ditinggal sendirian!!!

Hasilnya, usai acara di universitas, saya melenggang sendirian menuju ke fakultas untuk mengikuti rangkaian acara yang lagi-lagi menjemukan.
Tak ada rangkaian bunga yang saya terima, ataupun teman apalagi orang tua yang menemani saya berjalan.

Haha, lumayan banyak juga orang yang memandang aneh kearah saya, wisudawan berjalan sendirian hanya ditemani ijazah dan toga yang melekat di badan.
Nelangsa…

Alhamdulillah, saya bertemu kakak saya dan tunangannya di widyaloka.
Di fakultas, saya sebagai salah satu anggota organisasi yang saya ikuti, mendapatkan kehormatan untuk berjalan melewati BUNGA PORA.
Semacam acara pedang pora, hanya saja bukan pedang, tapi bunga mawar merah.
Lagi-lagi saya harus melewati bunga pora seorang diri, tanpa bapak-ibu, ataupun pendamping wisudawan (PW).
Sialnya lagi, kakak saya tidak mengabadikan prosesi yang begitu penting bagi saya, lebih penting dari prosesi membosankan di fakultas, prosesi yang cuma bisa saya alami sekali seumur hidup!!! (haha, mungkin sama pentingnya seperti prosesi akad nikah)

Lengkap sudah, akhir cerita saya menyandang gelar mahasiswa benar-benar menyedihkan…
Mau tau komentar saya usai wisuda?
“Wis, mek ngene thok??? 4,8 tahun??? Halah, ngglethek!!!
Hehehe, benar-benar komentar bernada satir. Kekecewaan, dan kepedihan
16 September 2006

Seharian menemani orang yang saya sayang
Sangat menyenangkan

Dia sedang mempertaruhkan hasil kuliah selama ini dalam 1 hari penting
Sidang…
Jadi ingat masa ujian comprehensive saya yang sepi…
Tidak ada teman satu angkatan, sahabat, apalagi pacar
Tiba-tiba saya merasa sendirian…
Alhamdulillah, saya sangat tenang di dalam…
Yudisium, lagi-lagi harus saya lewati seorang diri
Nilai ujian skripsi A, IPK 3,31, dan dengan predikat sangat memuaskan
Alhamdulillah, akhirnya saya berhak menyandang gelar Sarjana Hukum (SH) dibelakang nama saya
Tidak sia-sia kerja keras saya, setelah kegagalan saya di skripsi yang pertama dan harus ganti judul skripsi setelah 1 tahun terabaikan, terbayar dengan 4 bulan dengan judul baru.

Dia juga begitu,
Setelah kegagalan di awal, akhirnya…
Lulus…
Saya adalah salah satu orang diantara sekian banyak orang-orang yang mencintainya, yang bangga dan senang dengan keberhasilannya.
Dia patut mendapatkannya…

Senang rasanya bisa berada di dekatnya di saat-saat penting…
Melihat kebersamaannya dengan teman-teman satu angkatan
Solid…
Tangan-tangan dingin, tangis, tegang, mewarnai mereka yang keluar dari ruang sidang
Tapi, diluar ada begitu banyak teman-teman yang dengan setia menunggu dan saling menguatkan.
Pengumuman kelulusan pun sangat unik…
Sangat berbeda dengan prosesi yudisium di fakultas hukum yang demikian formal
Benar-benar 2 hari ini saya melihat peristiwa yang sangat menyenangkan…
Dan saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam peristiwa itu

Pelajaran yang saya dapatkan:
Ada hikmah dibalik kegagalan, dan Allah punya “skenario” yang sangat indah untuk ciptaannya. Betapa saya sangat bersyukur dengan apa yang sudah saya miliki dan alami…
Ternyata…Allah benar-benar sayang kepada saya…
15 September 2006

Bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan
Mereka teman-teman orang yang aku sayang…
Jadi teringat masa kuliah dulu, ngumpul di gazebo, guyon ga karuan, kuliah ga langsung pulang
Betapa aku sudah kehilangan teman-temanku…
Sudah kembali ke kota masing-masing, sibuk dengan pekerjaan, dan kehidupan mereka

Teman-teman!
Kangen nih…ayo reuni…!!!
8 September 2006

Hari ini kakak saya telah sah menjadi suami istri menurut agama dan hukum.
Merinding rasanya mendengar ijab qabul dilafalkan...
Saya, hanya bisa memejamkan mata,berdoa untuk kebahagiaan kakak saya tercinta, sekaligus berdoa semoga saya berjodoh dengan seseorang.

(Buat yang jomblo dan ingin segera dapat jodoh heheh, sering-seringlah menghadiri akad nikah, dan berdoa. Akad nikah disaksikan oleh malaikat loh)

Pernikahan...
Saya masih takut untuk memikirkannya
Masih belum siap materi dan moril, hehehe
Salut untuk mereka yang berani mengambil keputusan penting ini!
Beberapa catatan yang tertinggal...dan masih tentang dia

24 Agustus 2006, 20.45-21.30

Today is the day.
Aku tidak pernah menyangka, bahwa hari ini keajaiban itu datang padaku.
Ini benar-benar terjadi…

DIA,
Kalimat “dina jadi pacarku aja ya…”
Terucap dari bibir seorang laki-laki yang dihadirkan dalam kehidupanku dengan cara yang tidak terduga.
Diatas motor…dalam perjalanan pulang
Genggaman tangan yang bergetar,
plus bonus degup jantung yang berdentum g karuan…=)

AKU,
Diatas motor, masih dengan tangan digenggam…
Terdiam…
Mengolah, mencerna “kalimat sakti” yang masih belum aku percaya
Benarkah dia mengucapkannya sekarang?
Aku, yang tanggal 22 agustus benar-benar resah
Karena mendengar lagu “mengapa tak kau ucap sekarang”
(bila sang cinta, tumbuh di hati kita…mengapa tak kau ucap sekarang)
Setelah mendengarnya mengucapkannya…
Hanya bisa bergumam…”benarkah?”

AKU dan DIA,
Ya…
Karena dia, aku jatuh cinta…

PS:
Ada yang berpendapat “cara menyatakan yang tidak romantis”
Hahaha…
Tapi aku tidak sependapat
Romantis…lucu…mendebarkan…dan benar-benar kejutan…


25 Agustus 2006

Hari ini jatah umur saya berkurang 1…
24 Tahun…

Apa saja yang sudah saya lakukan selama 24 tahun ini
Sepertinya tidak banyak yang saya lakukan

Tahun ini ada banyak kejadian yang harus saya alami
Pahit dan Sakit…
Sekaligus menyenangkan…

Ulang tahun kali ini saya lewati dengan orang yang sangat spesial
Saya boleh keluar malam berdua dengan seorang laki-laki…
Wow!!! Kemajuan…
Saya dapat kado ulang tahun yang sangat manis
Pertama, seorang pacar yang sangat baik dan direstui orang tua tentunya. Kedua, kartu ucapan yang sangat unik, lucu, dan tak lazim darinya. Ketiga, kalung kupu-kupu (pas banget kadonya, leher saya kosong tak ada kalung, karena memang saya tidak punya), dan keempat, dia menyanyikan 2 lagu untuk saya.

Saya sangat bersyukur…