Tuesday, March 27, 2007

I Do...!


Belakangan ini, kata "menikah" makin akrab di telinga
mulai dari saudara, teman, semuanya...beramai-ramai mau nikah...
oolala...!!!

Saya?
mmm sempat terpikir juga sih, tapi...itu kalo nurutin pengen sekedar pengen
mental dan materi...huahaha...jauh dari kata siap
nanti dulu deh...

masih ada hubungannya dengan kata "nikah"
profesi ibu saya sebagai perias pengantin, dan otomatis saya menjadi asisten beliau (ya iyalah, saya kan pengangguran terselubung, hehehe)
saya jadi tau buanyuak segala macam tetek bengek, uborampe, wateva soal upacara adat. Jawa khususnya.

ada satu prosesi panggih...yang di dalamnya ada acara menginjak telur
si pengantin pria menginjak telur ayam kampung, sedangkan si pengantin wanita bersimpuh dan membasuh kaki pasangannya...
katanya sih..artinya sebagai perwujudan manunggalnya seorang suami dan pengabdian seorang istri...
tapi yang ada dipikiran saya bukan itu
yang ada cuma pertanyaan:
"why cant I step the egg and the groom wash my feet?"
(semoga aja nulisnya benar, hehehe bahasa inggris saya lumayan kacau dan nekat)
gimana kalau posisinya dibalik?
hehehe....pasti hancur harga diri pria yang setinggi langit itu

ngomongin nikah terus...bosen ah...

Tuesday, January 16, 2007

16 January 2007


akhirnya…
saya menulis lagi

beberapa hari yang lalu, saya bertemu dengan seorang laki-laki di acara pertunangan saudara saya
feeling saya mengatakan, dia “tertarik” pada saya

dan faktanya…baru saya ketahui esoknya
benar, dia suka sama saya
haha…berarti saya tidak ge-er

dia dokter muda, katanya sih kaya…, dan siap nikah hahaha
secara fisik…jauh…jauh…jauh… lebih menarik pacar saya (pacar saya ganteng sekali)
si dokter tidak tinggi, wajah biasa aja…
tapi…kalaupun secara fisik dia ganteng (atau lebih ganteng dari pacar saya)
Insya Allah, saya tetap tidak akan tertarik
Atau taruhlah…sekedar mempertimbangkan dia

bukan sok idealis…
tapi, saya mencintai seseorang tidak dari fisik ataupun materi yang dia (juga orang tuanya) punya.
saya tidak mencari kedua hal itu
walaupun kalau mendapatkan kedua hal tersebut, saya tidak menolak, hehehe
saya juga bukan orang yang anti kemapanan

saya sangat beruntung dan bersyukur
Allah memberikan seseorang yang sangat berharga dalam hidup saya.
walaupun belum “permanen”, saya tetap bersyukur dia hadir dalam kehidupan saya

Terkadang, sering malah, saya merasa dia terlalu indah untuk saya miliki
Sering saya merasa bahwa dia semakin tak terjangkau
Bukan pungguk yang merindukan bulan…tapi bulan yang merindukan si pungguk
Saya tetap dengan segala kekurangan saya
Saya tidak akan pernah menjadi sempurna…
Dia yang menjadikan hidup saya menjadi sempurna
He, Complete Me
Betapa saya sangat mencintai dan menghormatinya…


PS:
Ditujukan untuk seorang laki-laki yang membuat hidupku menjadi sempurna
kepadanya kepalaku tunduk, hormat dan takzim.

Monday, November 13, 2006

Monday, September 18, 2006

17 September 2006


Jadi teringat juga dengan 1 peristiwa penting. WISUDA…
Wisuda saya juga tidak kalah menyedihkannya dengan ujian comprehensive dan yudisium.
Saya harus melewatinya sendiri, lagi.

Tidak benar-benar sendirian sebetulnya…
Bapak-Ibu mendampingi saya di acara universitas, tapi itu pun duduk terpisah, dan beliau pulang duluan sebelum acara usai karena harus segera berangkat merias pengantin.
Praktis, saya pun ditinggal sendirian!!!

Hasilnya, usai acara di universitas, saya melenggang sendirian menuju ke fakultas untuk mengikuti rangkaian acara yang lagi-lagi menjemukan.
Tak ada rangkaian bunga yang saya terima, ataupun teman apalagi orang tua yang menemani saya berjalan.

Haha, lumayan banyak juga orang yang memandang aneh kearah saya, wisudawan berjalan sendirian hanya ditemani ijazah dan toga yang melekat di badan.
Nelangsa…

Alhamdulillah, saya bertemu kakak saya dan tunangannya di widyaloka.
Di fakultas, saya sebagai salah satu anggota organisasi yang saya ikuti, mendapatkan kehormatan untuk berjalan melewati BUNGA PORA.
Semacam acara pedang pora, hanya saja bukan pedang, tapi bunga mawar merah.
Lagi-lagi saya harus melewati bunga pora seorang diri, tanpa bapak-ibu, ataupun pendamping wisudawan (PW).
Sialnya lagi, kakak saya tidak mengabadikan prosesi yang begitu penting bagi saya, lebih penting dari prosesi membosankan di fakultas, prosesi yang cuma bisa saya alami sekali seumur hidup!!! (haha, mungkin sama pentingnya seperti prosesi akad nikah)

Lengkap sudah, akhir cerita saya menyandang gelar mahasiswa benar-benar menyedihkan…
Mau tau komentar saya usai wisuda?
“Wis, mek ngene thok??? 4,8 tahun??? Halah, ngglethek!!!
Hehehe, benar-benar komentar bernada satir. Kekecewaan, dan kepedihan
16 September 2006

Seharian menemani orang yang saya sayang
Sangat menyenangkan

Dia sedang mempertaruhkan hasil kuliah selama ini dalam 1 hari penting
Sidang…
Jadi ingat masa ujian comprehensive saya yang sepi…
Tidak ada teman satu angkatan, sahabat, apalagi pacar
Tiba-tiba saya merasa sendirian…
Alhamdulillah, saya sangat tenang di dalam…
Yudisium, lagi-lagi harus saya lewati seorang diri
Nilai ujian skripsi A, IPK 3,31, dan dengan predikat sangat memuaskan
Alhamdulillah, akhirnya saya berhak menyandang gelar Sarjana Hukum (SH) dibelakang nama saya
Tidak sia-sia kerja keras saya, setelah kegagalan saya di skripsi yang pertama dan harus ganti judul skripsi setelah 1 tahun terabaikan, terbayar dengan 4 bulan dengan judul baru.

Dia juga begitu,
Setelah kegagalan di awal, akhirnya…
Lulus…
Saya adalah salah satu orang diantara sekian banyak orang-orang yang mencintainya, yang bangga dan senang dengan keberhasilannya.
Dia patut mendapatkannya…

Senang rasanya bisa berada di dekatnya di saat-saat penting…
Melihat kebersamaannya dengan teman-teman satu angkatan
Solid…
Tangan-tangan dingin, tangis, tegang, mewarnai mereka yang keluar dari ruang sidang
Tapi, diluar ada begitu banyak teman-teman yang dengan setia menunggu dan saling menguatkan.
Pengumuman kelulusan pun sangat unik…
Sangat berbeda dengan prosesi yudisium di fakultas hukum yang demikian formal
Benar-benar 2 hari ini saya melihat peristiwa yang sangat menyenangkan…
Dan saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam peristiwa itu

Pelajaran yang saya dapatkan:
Ada hikmah dibalik kegagalan, dan Allah punya “skenario” yang sangat indah untuk ciptaannya. Betapa saya sangat bersyukur dengan apa yang sudah saya miliki dan alami…
Ternyata…Allah benar-benar sayang kepada saya…
15 September 2006

Bertemu dengan orang-orang yang menyenangkan
Mereka teman-teman orang yang aku sayang…
Jadi teringat masa kuliah dulu, ngumpul di gazebo, guyon ga karuan, kuliah ga langsung pulang
Betapa aku sudah kehilangan teman-temanku…
Sudah kembali ke kota masing-masing, sibuk dengan pekerjaan, dan kehidupan mereka

Teman-teman!
Kangen nih…ayo reuni…!!!
8 September 2006

Hari ini kakak saya telah sah menjadi suami istri menurut agama dan hukum.
Merinding rasanya mendengar ijab qabul dilafalkan...
Saya, hanya bisa memejamkan mata,berdoa untuk kebahagiaan kakak saya tercinta, sekaligus berdoa semoga saya berjodoh dengan seseorang.

(Buat yang jomblo dan ingin segera dapat jodoh heheh, sering-seringlah menghadiri akad nikah, dan berdoa. Akad nikah disaksikan oleh malaikat loh)

Pernikahan...
Saya masih takut untuk memikirkannya
Masih belum siap materi dan moril, hehehe
Salut untuk mereka yang berani mengambil keputusan penting ini!
Beberapa catatan yang tertinggal...dan masih tentang dia

24 Agustus 2006, 20.45-21.30

Today is the day.
Aku tidak pernah menyangka, bahwa hari ini keajaiban itu datang padaku.
Ini benar-benar terjadi…

DIA,
Kalimat “dina jadi pacarku aja ya…”
Terucap dari bibir seorang laki-laki yang dihadirkan dalam kehidupanku dengan cara yang tidak terduga.
Diatas motor…dalam perjalanan pulang
Genggaman tangan yang bergetar,
plus bonus degup jantung yang berdentum g karuan…=)

AKU,
Diatas motor, masih dengan tangan digenggam…
Terdiam…
Mengolah, mencerna “kalimat sakti” yang masih belum aku percaya
Benarkah dia mengucapkannya sekarang?
Aku, yang tanggal 22 agustus benar-benar resah
Karena mendengar lagu “mengapa tak kau ucap sekarang”
(bila sang cinta, tumbuh di hati kita…mengapa tak kau ucap sekarang)
Setelah mendengarnya mengucapkannya…
Hanya bisa bergumam…”benarkah?”

AKU dan DIA,
Ya…
Karena dia, aku jatuh cinta…

PS:
Ada yang berpendapat “cara menyatakan yang tidak romantis”
Hahaha…
Tapi aku tidak sependapat
Romantis…lucu…mendebarkan…dan benar-benar kejutan…


25 Agustus 2006

Hari ini jatah umur saya berkurang 1…
24 Tahun…

Apa saja yang sudah saya lakukan selama 24 tahun ini
Sepertinya tidak banyak yang saya lakukan

Tahun ini ada banyak kejadian yang harus saya alami
Pahit dan Sakit…
Sekaligus menyenangkan…

Ulang tahun kali ini saya lewati dengan orang yang sangat spesial
Saya boleh keluar malam berdua dengan seorang laki-laki…
Wow!!! Kemajuan…
Saya dapat kado ulang tahun yang sangat manis
Pertama, seorang pacar yang sangat baik dan direstui orang tua tentunya. Kedua, kartu ucapan yang sangat unik, lucu, dan tak lazim darinya. Ketiga, kalung kupu-kupu (pas banget kadonya, leher saya kosong tak ada kalung, karena memang saya tidak punya), dan keempat, dia menyanyikan 2 lagu untuk saya.

Saya sangat bersyukur…

Thursday, August 31, 2006

6 Agustus 2006


Awal pertemuan…
Yang membawa perubahan dalam sebuah periode hidupku

Belum merasakan perasaan yang dinamakan suka, sayang, apalagi cinta
Hanya saja, sudah merasakan akan ada sesuatu
Apapun itu

Ketika malam…sesuatu itu semakin nyata
Mulai tertarik, lebih tepatnya
Tapi…aku lebih memilih untuk menyimpannya rapat-rapat dan berusaha mengabaikannya

Pulang…
Tak memikirkan apa-apa!!!


8 Agustus 2006


Dari sinilah semuanya dimulai
Layanan pesan singkat mampir
Membuka jalan untuk yang namanya kedekatan
Aneh…
Seperti keakraban yang sudah lama ada

9 dan 10 Agustus 2006

Tetap berkutat dengan SMS.


11 Agustus 2006


Pertemuan yang direncanakan
Canggung…g tau mesti ngobrol apa, bersikap seperti apa
Biasa aja…
Nggak mau langsung ngasih penilaian…
Terlalu cepat untuk menilai seseorang hanya dalam beberapa jam dalam sehari
12-21 Agustus 2006


Rasa ini mulai berkembang…
Tertarik menjadi suka, Suka menjadi sayang
Sayang menjadi cinta…?
Entahlah rasanya terlalu cepat
16 hari…proses dari biasa aja menjadi cinta
Apa benar ini yang aku rasakan?
Proses ini sangat cepat memang, tapi ini berjalan sangat wajar…




22 Agustus 2006, 21:05


Malam ini, nggak tau kenapa…
Aku sangat meledak-ledak, seperti kembang api yang baru saja disulut…
Perasaan ini…
Aku sudah nggak bisa menahannya dan menghilangkannya…
Benteng pertahanan yang aku bangun dengan segala ketidakpercayaan diri, rendah diri, apapun!!!
Nggak mampu menahanku untuk tidak meneruskan perasaan ini…

Aku ini apa…???
Hanya manusia biasa…
Sedangkan dia…menurutku dia begitu indah…

Cintakah…???
Ya, ini cinta…nggak ada keraguan di dalamnya!!!
Tuhan begitu cepat mengijinkan aku untuk jatuh cinta lagi…

Ketika rasa ini hadir…
Sentuhan kecil yang menggelitik perasaan
Sinar mata yang memancarkan sesuatu
Waktu menjadi cepat berlalu
Setiap pertemuan, sesingkat apapun menjadi terasa sangat berharga
Kangen, siksaan yang dikemas dengan sangat manis, menyertai setiap “perpisahan”
Atau
Bahkan menghilangkan PMS yang biasa hadir tanpa diharapkan!!!
Aneh…ini sangat aneh…

Ketika rasa ini hadir…
Membuatku menyadari, bahwa rasa ini membawa pada kerinduan akan sesuatu…
Mencintai dan dicintai